The Power Of Smoke

The Power Of Smoke, dimana letak kekuatan dari merokok?, apakah melebihi kekuatan cinta yang digembor-gemborkan sebagian orang?. Tentu saja tidak, disini bukan tempatnya dan kapasitas saya untuk membandingkan kedua hal tersebut. Yang ingin saya bahas disini adalah kekuatan rokok sebagai Brainstorm, dimana rokok telah mengalahkan akal dan logika. Serta menembus batas-batas sosio-kultur yang ada. Bagi sebagian orang merokok adalah suatu kegiatan yang membuang uang percuma dan merugikan kesehatan. Karena memang secara klinis diakui bahwa dalam satu batang rokok terkandung 400 lebih bahan kimia berbahaya, dan pemerintah juga telah memperingatkan dengan mencantumkan himbauan bahaya merokok dalam sebuah tempat di bungkus rokok itu sendiri. Tetapi, pada kenyataanya, terlihat sekarang dan sudah lama terjadi merokok adalah suatu kebudayaan yang sulit dicabut beserta akar-akarnya dari kehidupan sosio-kultur masyarakat.

Bukan malah berkurang jumlah perokok, tapi dari tahun- ketahun malah bertambah dan bertambah. Entah remaja, pemuda, orang tua, orang miskin, dan kaya semua tidak ada yang tidak mengenal rokok, dan menempatkan merokok sebagai kegiatan sehari-hari yang tidak dapat dilepaskan.

Kasus di atas jelas bahwa ada sebuah kekuatan yang terkandung dalam rokok. Dalam proses interaksi antar sesama, kadang rokok menjadi suatu yang dapat melancarkan sebuah interaksi. Berawal dari hanya meminjam korek api atau meminta api untuk menghidupkan rokok, maka secara tidak langsung telah membuka suatu proses komunikasi dan interaksi sosial. Karena hanya berawal dari itu sesama perokok biasanya akan langsung akrab walaupun pada awalnya mereka tidak mengetahui antara satu dengan yang lain. Terlihat rokok dan merokok telah menjadi penggedor keterisolasian individu.

Bagi sebagian orang merokok juga dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menghilangkan rasa stress, dan kepenatan. Bagi saya, seorang mahasiswa tingkat pertama yang masih disibukan dengan tugas-tugas yang dikejar waktu dead line, merokok bisa dijadikan selingan untuk melupakan sejenak beratnya tugas dan mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaga yang perlahan mulai menghilang. Selain itu merokok juga sebagai sarana penunjang bersosialisasi.

Maka dari itu, sudah nampaklah The Power Of Smoke, kekuatan sejati sebatang rokok.

Bluetooth Teknologi yang Hidup Kembali

Bluetooth sekarang ini merupakan teknologi yang tidak asing lagi dan sudah digunakan untuk kebutuhan mulai dari transfer data, headset wireless, mouse, keyboard, mobil remote control, akses internet via GPRS pada telepon selular, bahkan untuk multiplayer game. Tapi dari kesemuanya itu apakah anda sudah mengenal Bluetooth?. Melalui artikel ini saya akan mencoba menjelaskanya.

1. Apakah Bluetooth itu

Ada baiknya kita mengenal sejarah Bluetooth terlebih dahulu. Nama Bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar di bidang IT, di antaranya, Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba.

Dengan kode nama Bluetooth proyek ini dimulai tahun 1998 karena terinspirasi dari Raja Viking yang bernama Harald Blatand. Kali pertama Bluetooth dirilis tanggal 26 Juli 1999 untuk versi 1.0 dan 1.0B . Pada awal kehadiranya, produk ini kurang sempurna, karena banyak masalah dan kesulitan dalam menerapkan teknologi ini dalam produknya.

Lalu pada bulan oktober di tahun yang sama dirilis versi 1.1 dan 1.2, yang telah diperbarui dan telah dilakukan perbaikan pada versi sebelumnya. Dengan bertambahnya manufaktur bidang IT yang ikut bekerjasama mengembangkan Bluetooth, maka dirilisnya Bluetooth versi 2.0.

2. Konektivitas

Sistem konektivitas pada Bluetooth sangat simple dan mudah, serta kompatibel dengan semua prangkat yang dilengkapi dengan device ini. Hanya saja cara men-setting pada masing-masing device berbeda antara satu device dengan device yang lain.

Sebenarnya semua device tidak dapat terdefinisi oleh opsi-opsi yang diberikan oleh software Bluetooth, Jadi anda dapat mendefinisikan sendiri berdasarkan opsi-opsi yang ada.

Dibandingkan dengan koneksi IEEE802.11xxx, Bluetooth jauh lebih mdah, karena Bluetooth akan membangun profile secara generate dan memindai sinyal Bluetooth yang aktif dalam radius daya jangkaunya. Semua profile dan yang terpantau akan dikenali berdasarkan profilenya yang diberikan oleh device.

Dasar konektivitas pada Bluetooth sebenarnya sama pada kebanyakan prangkat point to point pc yang masing-masing harus menggunakan profile sebagai client atau server. Slave atau master dan guest atau host.

3. Kecepatan dan Jarak

Bluetooth mengaketgorikan dua jenis koneksi yang dapat tebentuk, antara lain Asymetric link dan Symetric link. Bentuk koneksi ini dapat berpengaruh pada kecepatan yang didapat. Misalnya, koneksi Asymetric link dapat melakukan transfer data dari master ke slave hingga 732,2 Kb/s lalu dari slave ke device yang lain hanya sekitar 57,6 kb/s. Sedangkan bentuk hubungan Symetric akan lebih balance antara master dan slave device masing-masing mendapat 433,9 kb/s.

Untuk daya jangkau sebenarnya, Bluetooth bisa mencapai hingga 100 meter tergantung pada maksimum output RF yang diaplikasikan pada device tersebut.

4. Keamanan Bluetooth

Kini membangun koneksi Bluetooth untuk koneksi data dapat dilindungi dengan pengodean, Dimana user dapat mengaktifkan opsi ini dari software yang digunakan pada device.

Walaupun system security ini agak riskan, tetapi jika sepasang device Bluetooth telah terhubung dengan system pengodean, maka jika ada device lain yang akan bergabung juga harus memasukan PIN yang sama.

5. Membawa Teknologi Masa Depan

Teknologi murah, mudah, simple dan aman. Itulah kesan yang dibawa oleh Bluetooth. Murah karena chipset dari Bluetooth ini dihargai hanya US$6 dari US$15 (kisaran).

Mudah dan Simpel dalam melakukan koneksi dan pensettingan

Aman karena telah dijelaskan di atas, tidak ada lagi keraguan bahwa teknologi ini aman untuk melakukan transfer data, koneksi, browsing, dan mengakses device lain. Juga penggunaan perangkatnya.

Sekarang silakan aktifkan GPRS HP anda dan koneksikan pada PDA atau laptop via Bluetooth, untuk download, chatting, upload, browsing, dan lainya. Bahkan, mengirim email walaupun anda berada dalam toilet.

Trend Laptop Mahasiswa

Laptop atau notebook sekarang ini telah menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kampus. Karena bentuknya yang di desain untuk keprluan yang bersifat mobile dan easy to carry. Laptop menjadi suatu kebutuhan bagi mahasiswa tak hanya kebutuhan bagi bisnisman dan pengusaha semata. Melihat gejala seperti demikian, maka selain dampak positif yang dibawa oleh teknologi ini, kita juga harus perlu mewaspadai dampak negatif yang dibawa.

Melihat mahasiswa, sebagai akademisi yang datang dari berbagai macam golongan ekonomi, maka dapat diasumsikan tidak semua mahasiswa merupakan mahasiswa yang mampu untuk membeli dan menggunakan laptop. Maka dari itu saya memberikan sedikit panduan bagi teman-teman semua yang ingin mempunyai laptop tapi dengan budget yang pas-pasan.

1. Pilihlah laptop berdasarkan kebutuhan

Hal ini berkaitan dengan spesifikasi laptop yang ingin dibeli, biasanya laptop yang berharga mahal memiliki spesifilasi yang tinggi pula berbanding lurus dengan harganya. Untuk kalangan mahasiswa disarankan membeli sesuai dengan kebutuhan dan jurusan mereka, Mungkin bagi mahasiswa jurusan teknik, arsitektur, atau desain, jenis laptop yang mereka butuhkan adalah laptop yang mampu untuk menampilkan grafis baik 3D atau grafis yang di render secara halus. Pilihan jatuh pada laptop yang berbasis prosesor AMD Turion atau Intel Core 2 Duo, dengan dilengkapi graphic processor unit (GPU) seperti NVIDIA dan ATI, serta sokongan memory (RAM) yang besarnya minimal 2GB. Tentu saja laptop dengan spesifikasi demikian mahal, tetapi bisa kita akali dengan membeli merk-merk yang tidak terlalu populer dipasaran atau merk-merk lokal, atau membeli seadanya lalu meng-upgradenya dikemudian hari.

Lalu bagi mereka yang membutuhkan laptop hanya untuk pengolahan data dan mengerjakan tugas kuliah, laptop berbasis prosesor Intel Celeron, Intel Atom (Notebook), dan Intel Dual Core, pantas menjadi pilihan. Dengan spesifikasi GPU dan memory (RAM) yang tidak perlu terlalu sementereng dengan spesifikasi laptop yang sudah dijelaskan di atas. Harga untuk laptop jenis ini biasanya tergolong miring dan terjangkau bagi sebagian kalangan mahasiswa.

2. Sabar dalam Membeli

Kesabaran perlu dalam membeli laptop atau notebook, karena selain harga laptop yang dibandrol dengan dollar yang sering turun naik dan tidak dapat diprediksi kapan naik atau kapan turunya, selain itu juga teknologi yang semakin hari, semakin berkembang. Membuat kita harus selalu up to date terhadap segala perubahan yang terjadi. Sedikit tips, belilah laptop pada waktu ada pameran atau teknologi fair, karena biasanya harga yang ditawarkan jauh dengan harga toko pada hari-hari biasanya. Maka dari itu bersabarlah………..

3. Telitilah dalam Membeli dan Jangan Terpaku pada Satu Toko

Lain ladang lain ilalang, unkapan itu lah yang mendasari tips yang satu ini, karena berbeda toko atau dealer biasanya harga yang ditawarkan berbeda. Contoh, pada satu toko harga 1 dollar adalah Rp 12.000,00 namun, di toko atau dealer lain mungkin saja mematok harga 1 dollarnya berbeda. Atau barangkali suatu toko sedang menggelar cuci gudang atau bulan diskon, Gak apa-apa lah cape bentar jalan-jalan, yang penting kocek ga semakin tipis. Selain itu setelah membeli teliti kelengkapan pembelian seperti, kuitansi, kartu garansi pabrik dan kartu garansi toko. Jika perlu minta penjelasan kepada petugas tentang layanan purna jual yang diberikan

4. Beralih Ke Barang Second

Tips ini merupakan jalan terakhir, apabila budget kita tergolong minim tetapi ingin mendapatkan barang yang kita inginkan dan harga barang yang kita inginkan terlampau jauh dengan budget yang kita miliki. Tetapi periksalah kondisi barang yang akan kita beli jangan ragu untuk bertanya dan terus menawar untuk mendapatkan harga yang semurah mungkin. Perlu diperhatikan juga, selain kondisi barang tanyakan layanan garansi dan layanan purna jual yang diberikan. Jangan sampai menyesal kemudian,

Itulah sebagian kecil tips yang saya berikan, semoga bermanfaat.

Sebuah Realita

Pada waktu itu saya lupa akan hari dan tanggal tepatnya saya berada pertama kali di moda transportasi umum yang bernama kereta api listrik (KRL). Sebagai seorang mahasiswa tentu saja identik dengan keadaan yang serba nge-pas dan berkecukupan. Tentu saja kiriman orang tua hanya cukup untuk makan dan keperluan hidup sehari-hari dan keperluan kuliah. Namun, bosan rasanya setelah berhari-hari berjibaku dengan buku, kampus, dan dosen, apabila saya tidak mencuri-curi kesempatan untuk menikmati sejenak suasana akhir pekan.

Pilihan saya jatuh untuk mengunjungi Jakarta. Ya, Jakarta Ibu Kota Republik berpenduduk 200 juta lebih. Maklum sebagai seorang wong Ndeso, tentu ingin lah melek metropolitan.

Banyak sekali hal-hal yang aneh, janggal, dan ironi yang saya temui selama perjalanan mulai dari asrama tempat saya tinggal. Hal yang pertama yang saya lihat adalah betapa gigihnya para abang-abang supir angkot dalam mencari penumpang. Saya juga melihat jalan yang sempit dan macet hanya karena dipenuhi oleh angkot.

Bogor, memang sudah sejak lama di sebut kota hujan. Namun nampaknya juga laik disebut sebagai kota seribu angkot. Apabila anda pernah atau memang penduduk bogor tentu sangat akrab dengan dominasi angkot di jalan-jalan raya Bogor. Bagi anda yang ingin ikut bercerita silakan saja kirimkan cerita anda ke blog ini.

Terlihat juga peraturan yang telah dibuat untuk mengatur masyarakat kalah dengan peraturan yang telah dibuat oleh perut. Lihat, bagaimana dengan tanpa rasa bersalah banyak para pengguna jalan khususnya "angkot" dengan enaknya melanggar peraturan rambu-rambu lalu lintas seperti, larangan berhenti, parkir dan sebagainya hanya demi urusan perut. Memang hal ini hanya sebagian kecil potret kehidupan republik ini yang belum lepas dari kemiskinan dan kemelaratan. Dimana terjadi suatu disorientasi pembangunan yang menyebabkan tidak meratanya pembangunan. Sehingga hasil pembangunan hanya dinikmati hanya oleh sebagian orang dari sekian banyaknya penduduk negeri ini. Maka yang saya lihat tidak jauh dengan kesan kemiskinan yang kumuh, tidak teratur, tidak tertata dan telah mengikis kepedulian kita.

Langkah kaki saya mendorong untuk melihat hal yang sangat mengiris hati dan jujur saja saya marah, dan tidak tega untuk melihat bagaimana ditengah hiruk pikuk kota dengan kesibukanya dan di tengah himpitan bangunan-bangunan niaga seperti mal-mal yang mewah, terlihat para kaum-kaum yang ter-marjinalkan karena kemiskinan sehingga mereka mengharap belas kasihan dari orang-orang yang masih mempunyai kepedulian dan sedikit harta untuk berbagi dengan saudaranya yang membutuhkan. Banyak cara guna merangsang rasa iba dan belas kasihan mulai dari membawa anak-anak di bawah umur lalu mempertontonkan cacat tubuhnya, lalu ada pula para anak-anak yang seharusnya menghabiskan masanya untuk belajar dan bermain, malah dengan terpaksa atau tidak mereka harus menantang maut mengadu nasib naik dari satu angkot turun dari angkot yang tengah melaju lalu mengamen dan bernyanyi dengan suara sumbangnya demi mendapatkan rupiah.

Sampailah saya pada suatu tempat tujuan saya, yaitu Stasiun Kota Bogor. Sebuah stasiun yang akan mengantarkan saya ke tujuan saya. Sebuah stasiun yang jauh dari rasa nyaman. Karena walaupun sebuah stasiun kreta keadaan stasiun ini tak ubahnya seperti sebuah pasar. Keadaan pun akan sama jika kita melanjutkan perjalanan kita menggunakan KRL Ekonomi, dalam gerbong yang sempit ini berbagai macam pedagang hilir mudik, berlalu-lalang menawarkan barang daganganya, banyak juga para musisi gerbong yang dengan peralatan seadanya bernyanyi ditengah deru bunyi kereta. Yang sangat mencolok tentu saja para penumpang KRL ini. Para penumpang yang mengharapkan transportasi yang aman, nyaman, dan tentu saja murah. Para penumpang yang kehidupanya tidak bias lepas dari KRL Ekonom, para pedagang, mahasiswa, dan pelajar. Serta masih banyak lagi.

Pemandangan yang terlihat selama perjalanan pun tidak lekang dari keadaan kumuh dan miris. Banyaknya pemukiman penduduk yang kumuh, jauh dari kesan rapi, indah, dan sehat karena bangunan yang saling berimpitan, sanitasi pun tidak usah dipertanyakan seburuk mana sanitasinya. Terlihat juga gerak ekonomi mikro masyarakat kota pinggiran di tengah menggilanya libelisasi ekonomi yang telah meminggirkan pasar-pasar tradisional, yang telah menggilas para pedagang bermodal kecil. Selama saya perjalanan masih melihat para pedagang-pedagang kecil menggunakan tempat seadanya di pinggiran rel kereta untuk berjualan, lagi-lagi kepentingan perut mengalahkan logika dan otak serta mengabaikan keslamatan diri sendir.

Sebuah secuil rekaman realita yang berada di negeri kita, sebagian kecil keadaan yang nyaris sama di seantero negeri yang dikenal gemah ripah loh jinawi yang telah berubah arti,……